Top 3: Kepengurusan PBNU hingga Progres Kampung Haji

KONFLIK internal yang terjadi di Pengurus Besar Nahdlatul Ulama atau PBNU diklaim sudah mereda. Hal ini disampaikan oleh Yahya Cholil Staquf usai bertemu dengan Rais Aam Miftachul Akhyar di Surabaya pada Ahad, 28 Desember 20245.
‎
‎Yahya berujar kepengurusan PBNU tetap berdasarkan hasil keputusan Muktamar ke-34 di Lampung yang berlangsung pada 2022 silam. Dengan demikian, PBNU tetap dipimpin oleh Yahya Cholil sebagai ketua umum definitif. Pernyataan Yahya perihal kepengurusan PBNU menjadi perhatian pembaca di kanal Nasional Tempo.

Pilihan Editor: Seperti Apa Potensi Bencana Susulan di Sumatera
‎
‎Tempo juga mencatat penunjukan pimpinan baru di kepengurusan DPD Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan Jawa Tengah mendapat atensi publik. Pun dengan progres kampung haji yang dibahas Prabowo bersama bos Danantara. Berikut rangkuman berita terpopuler Nasional pada 29 Desember 2025.
‎
‎1. Gus Yahya: Kepengurusan PBNU Kembali seperti Semula
‎
‎Ketua Umum PBNU Yahya Cholil Staquf menyatakan kepengurusan organisasinya hasil Muktamar ke-34 akan berjalan sampai akhir periodisasi. Dia mengatakan hal itu sesuai dengan mandat yang dihasilkan dari pertemuan dewan penasihat serta kiai sepuh di Pesantren Lirboyo, Kediri, Jawa Timur pada 25 Desember lalu.
‎
‎Dalam pertemuan di Lirboyo tersebut, Yahya Cholil dan Rais Aam Miftachul Akhyar sepakat islah. Keduanya juga sepakat untuk menggelar Muktamar ke-35 secara bersama-sama.
‎
‎Yahya menyatakan tidak ada lagi konflik internal yang terjadi di kepengurusannya. "Maka semua hal yang kemarin menjadi persoalan kami anggap sudah lewat," kata Yahya seusai pertemuan dengan Rais Aam di Surabaya pada Ahad, 28 Desember 2025.
‎
‎Karena itu, menurut dia, perkubuan yang sempat menyebabkan dualisme kepemimpinan sudah berakhir. Dia mengatakan kepengurusan PBNU kembali seperti semula sebelum dilanda konflik internal. Artinya Yahya Cholil tetap sebagai ketua umum dan Saifullah Yusuf kembali menjadi sekretaris jenderal di PBNU.
‎
‎Adapun dalam pertemuan di Surabaya ini, turut hadir Saifullah Yusuf atau Gus Ipul. Yahya mengatakan agenda pertemuan dengan Rais Aam PBNU di Surabaya untuk menegaskan pembahasan mustasyar dan sepuh PBNU di Lirboyo tiga hari sebelumnya. "Tidak banyak acaranya, hanya salawat bersama kemudian saling bersilaturahmi untuk kembali memperkuat ikatan batin di antara sesama teman-teman," ucap Yahya.
‎
‎2. Dolfie Othniel, Sosok Baru yang Pimpin PDIP Jateng
‎
‎Konferensi daerah yang dihelat DPD PDIP Jawa Tengah menetapkan kepengurusan baru untuk periode 2025-2030. Dolfie Othniel Frederic Palit resmi ditunjuk sebagai Ketua DPD PDIP Jawa Tengah dalam forum konferensi yang berlangsung pada Sabtu, 27 Desember 2025, di Semarang.
‎
‎Dolfie merupakan kader PDIP yang kini menjabat sebagai Wakil Ketua Komisi XI Dewan Perwakilan Rakyat periode 2024-2029, yang membidangi urusan keuangan. Dia terpilih mewakili daerah pemilihan Jawa Tengah IV yang meliputi Sragen, Karanganyar, dan Wonogiri pada pemilihan legislatif 2024.
‎
‎Di Senayan, ia juga dipercaya sebagai anggota Badan Anggaran DPR, alat kelengkapan dewan yang kini diketuai legislator asal PDIP, Said Abdullah. Periode ini menjadi kali kedua Dolfie terpilih menjadi anggota legislatif nasional.
‎
‎Meski mewakili daerah pemilihan Jawa Tengah, Dolfie Othniel merupakan kelahiran Kijang, Kepulauan Riau. Sebelum berkarier dan berpolitik, ia menempuh studi di Institut Teknologi Bandung dengan mengambil jurusan teknik fisika.
‎
‎Setelah lulus pada 1995, Dolfie memulai karier sebagai supervisi database di Pusat Studi Hak Asasi Manusia. Pekerjaan itu hanya ia tekuni selama setahun sebelum akhirnya memutuskan menjadi project engineer di PT Bukaka Kujang Prima, perusahaan yang bergerak di sektor konstruksi, energi, dan alat berat.
‎
‎Dolfie juga pernah beberapa kali berkarier di organisasi non-pemerintahan. Pada 1999, ia bekerja untuk Indonesia Corruption Watch sebagai ko-koordinator. Dua tahun berselang, ia dipercaya menjadi direktur eksekutif di lembaga nirlaba Yayasan Bumi Indonesia Hijau.
‎
‎Ia juga pernah berkarier di birokrasi pemerintahan sebagai Staf Khusus Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan di era Presiden Joko Widodo pada 2014. Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan kala itu dijabat oleh Puan Maharani, politikus PDIP.
‎
‎Pada tahun yang sama, Dolfie merangkap jabatan di perusahaan pelat merah di bidang telekomunikasi dan teknologi infromasi. Ia ditunjuk sebagai komisaris independen di PT Telkom (Persero) Tbk.