Profil Letjen Widi, Eks Ajudan Jokowi yang Dimutasi Panglima

15 hours ago 5

PANGLIMA Tentara Nasional Indonesia Agus Subiyanto memutasi dan merotasi Letnan Jenderal Widi Prasetijono bersama 186 perwira tinggi lain. Mutasi mantan ajudan presiden ke-7 Joko Widodo itu tertuang dalam Keputusan Panglima TNI Nomor Kep/1664/XII/2025 tertanggal 15 Desember 2025 tentang pemberhentian dari dan pengangkatan dalam jabatan di lingkungan TNI.

Scroll ke bawah untuk melanjutkan membaca

Widi yang sebelumnya menjabat sebagai dosen tetap Universitas Pertahanan kini dimutasi menjadi Staf Khusus Kepala Staf Angkatan Darat atau KSAD Jenderal TNI Maruli Simanjuntak. Menurut informasi yang beredar, mutasi tersebut ditengarai lantaran Widi tersangkut kasus hukum yang ditangani oleh Kejaksaan Tinggi Jawa Tengah.

Namun, pihak TNI tidak menjawab secara gamblang kebenaran informasi tersebut. “Terkait mutasi Letjen TNI Widi Prasetijono, hal tersebut merupakan bagian dari kebijakan organisasi yang ditetapkan melalui Keputusan Panglima TNI. Sehingga TNI AD tidak dalam posisi memberikan penjelasan mengenai dasar pertimbangan mutasi tersebut,” kata Kepala Dinas Penerangan TNI Angkatan Darat (Kadispenad) Kolonel Donny Pramono saat dihubungi pada Senin, 29 Desember 2025.

Donny merekomendasikan permintaan konfirmasi itu dilayangkan kepada Markas Besar TNI yang memiliki kewenangan memutasi dan merotasi. Tempo pun menanyakan alasan di balik mutasi Widi kepada Kepala Pusat Penerangan TNI Mayor Jenderal Freddy Ardianzah. Namun, Freddy berujar bahwa hal itu bisa dijawab oleh TNI AD secara langsung.

“Silakan ditanyakan langsung Kadispenad ya, karena beliau jabatannya Staf Khusus KSAD,” ujar Freddy ketika dihubungi pada Senin, 29 Desember 2025.

Dalam keterangan tertulis sebelumnya, Freddy menjelaskan bahwa mutasi para perwira tinggi merupakan bagian dari sistem pembinaan personel TNI. Dari total 187 perwira tinggi yang dimutasi, sebanyak 109 perwira berasal dari TNI Angkatan Darat (TNI AD), 36 perwira dari TNI Angkatan Laut (TNI AL), dan 42 perwira dari TNI Angkatan Udara (TNI AU).

Rotasi tersebut mencakup sejumlah jabatan strategis di tiga matra sebagai bagian dari upaya penguatan struktur organisasi, peningkatan efektivitas kepemimpinan, serta pemeliharaan kesiapan operasional TNI secara berkelanjutan.

Profil Letjen Widi Prasetijono

Sebelum dimutasi, nama Widi terseret kasus dugaan tindak pidana pencucian uang yang tengah diadili oleh Kejati Jawa Tengah. Kasus ini melibatkan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) Kabupaten Cilacap, PT Cilacap Segara Artha, yang merugikan negara Rp 237 miliar.

Kepala Seksi Penerangan Hukum Kejati Jawa Tengah Arfan Triono membenarkan pemanggilan terhadap mantan Panglima Komando IV/ Diponegoro. “'Iya hari ini dilakukan pemeriksaan terhadap yang bersangkutan," kata Arfan, Senin, 1 Desember 2025 seperti dilansir dari Antara.

Adapun karier Widi makin moncer sejak ia ditugaskan menjadi ajudan pertama Jokowi pada periode 2015-2016. Saat Jokowi masih menjadi Wali Kota Solo, Widi juga bertugas di Kota Surakarta sebagai Komandan Kodim 0735/Surakarta.

Setelah tidak menjadi ajudan Jokowi, Widi diangkat menjadi Komandan Rindam III/Siliwangi, Komandan Korem 074/Warastratama, dan kemudian Komandan Korem 091/Aji Surya Natakesuma.

Pada April 2020, lulusan Akademi Militer 1991 tersebut dipromosikan menjadi Kepala Staf Kodam IV/Diponegoro dengan pangkat Brigadir Jenderal.  

Pria kelahiran 4 Juni 1971 itu kemudian menggantikan Mayor Jenderal Teguh Muji Angkasa sebagai Danjen Kopassus pada 21 Januari hingga 25 Maret 2022. Dia tercatat menjadi Danjen Kopassus yang memiliki masa jabatan tersingkat, yakni selama 53 hari.

Selepas itu, ia didapuk menjadi Pangdam IV/Diponegoro, Jawa Tengah selama 2022-2023 menggantikan Rudianto. Pada 24 Desember 2023 Widi dilantik sebagai Panglima Komando Pembina Doktrin, Pendidikan, dan Latihan Angkatan Darat. Lulusan Akademi Militer 1993 itu dipromosikan menjadi Letnan Jenderal pada 4 Januari 2024.

Egi Adyatama berkontribusi dalam tulisan ini 

Pilihan editor: Klaim Kerja Pemerintah Soal Penanganan Bencana Sumatera

Read Entire Article