Alasan PDIP Dorong Pemerintah Terima Bantuan Asing

23 hours ago 3

PARTAI Demokrasi Indonesia Perjuangan kembali mendorong pemerintah agar menerima bantuan asing untuk penanganan bencana di Provinsi Aceh, Sumatera Utara dan Sumatera Barat. Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto mengatakan, dalam kondisi darurat seperti bencana, distribusi bantuan tidak mengenal batas wilayah.

Scroll ke bawah untuk melanjutkan membaca

“Sehingga berbagai pintu-pintu kemanusiaan dari bangsa-bangsa lain itu juga sebaiknya dari apa yang dilaporkan dari tim relawan kami, itu sebaiknya untuk dapat dibuka,” kata Hasto di Sekolah DPP PDIP, Jakarta, pada Senin, 29 Desember 2025.

Menurut dia, selama ini Indonesia telah aktif membantu negara-negara lain saat dilanda bencana. Walhasil, mantan anggota Dewan Perwakilan Rakyat itu menganggap wajar bila Indonesia melakukan hal yang sama.

“Jadi (bantuan) universal sifatnya, tidak mengenal batas karena itu muncul dari hati nurani,” ucap dia.

Sebelumnya, Dewan Pimpinan Pusat PDIP mendorong pemerintah pusat menerima uluran tangan dari berbagai pihak untuk bencana Sumatera, termasuk dari luar negeri. Partai banteng menilai hal itu bisa dilakukan lantaran korban bencana sudah kewalahan menghadapi dampak dari banjir dan tanah longsor.

Ketua DPP PDIP Tri Rismaharini mengatakan, seharusnya pemerintah tidak tebang pilih menyeleksi bantuan untuk korban banjir di Aceh, Sumatera Barat dan Sumatera Utara. Mantan Wali Kota Surabaya itu mendorong agar semua bantuan diterima.

"Siapa pun yang memberikan bantuan itu kita tidak usah (memilih) ini siapa dulu, ini siapa dulu, ini siapa. Tapi harus secepatnya didorong. Minimal untuk membangunkan semangat mereka," kata Risma saat ditemui di Jakarta Internasional Equestrian Park, Jakarta, pada Jumat, 19 Desember 2025.

Berdasarkan data per Senin, 29 Desember 2025 pukul 06.00, tercatat korban jiwa mencapai 1.140. Jumlah korban tewas itu bertambah dua jiwa dari pendataan sehari sebelumnya.

Korban jiwa terbanyak terdapat di Provinsi Aceh dengan 513 orang tewas. Di Sumatera Utara, korban tewas akibat banjir dan tanah longsor mencapai 365 orang. Sedangkan di Sumatera Barat, tercatat terdapat 262 orang meninggal akibat bencana Sumatera.

Jumlah korban jiwa akibat bencana Sumatera masih berpotensi meningkat. Sebab dalam pendataan BNPB sebulan pascabencana, sebanyak 163 orang masih belum ditemukan keberadaannya.

Bencana Sumatera yang melanda 52 kabupaten atau kota di tiga provinsi tersebut juga membuat ratusan ribu jiwa mengungsi. BNPB mencatat ada 399,2 ribu orang belum dapat kembali ke rumahnya masing-masing. 

Dampak bencana Sumatera masif. Sebanyak 166.743 ribu rumah mengalami kerusakan. Rinciannya sebanyak 53.514 rumah rusak berat, 41.899 rusak sedang, dan 71.330 rumah mengalami kerusakan ringan.

Novali Panji Nugroho berkontribusi dalam tulisan ini 

Pilihan editor: BNPB: Hampir 35 Ribu Permohonan untuk Hunian Korban Bencana

Read Entire Article