Rincian Kampung Haji yang akan Dibangun di Makkah

PEMERINTAH Indonesia menyiapkan kampung haji Indonesia di kawasan Takher, Makkah, Arab Saudi, dengan memanfaatkan Hotel Novotel Takher dan lahan seluas 5 hektare yang telah dibeli oleh Danantara atas penugasan Presiden Prabowo Subianto. Kawasan ini dirancang sebagai hunian terintegrasi bagi jemaah haji dan umrah asal Indonesia.

Wakil Ketua Komisi VI DPR Andre Rosiade meninjau langsung lokasi tersebut. Ia mengatakan, tahap awal kampung haji Indonesia akan memanfaatkan Hotel Novotel Takher yang terdiri dari tiga tower dan memiliki 1.461 kamar. Hotel tersebut ditargetkan mulai digunakan jemaah haji Indonesia pada musim haji 2026.

“Hotel Novotel Takher sudah siap dipakai. Fasilitasnya sangat lengkap dan representatif untuk jemaah haji dan umrah Indonesia,” kata Andre saat meninjau lokasi, seperti dikutip dari unggahan video di Instagram pribadinya, Senin, 29 Desember 2025.

Selain hotel yang sudah beroperasi, pemerintah akan membangun 13 tower baru di atas lahan seluas 5 hektare di sekitar kawasan Novotel Takher. Menurut Andre, 13 tower tersebut akan dilengkapi dengan satu pusat perbelanjaan (mal) yang berada di bagian tengah kawasan, sehingga seluruh bangunan terhubung dalam satu kompleks.

Kawasan kampung haji Indonesia juga akan dilengkapi dengan berbagai fasilitas pendukung. Setiap tower hotel memiliki restoran yang mampu menampung hingga 500 jemaah untuk sarapan. Secara keseluruhan, tiga tower Novotel Takher dapat melayani hingga 1.500 jemaah secara bersamaan.

Selain restoran, tersedia tujuh ruang pertemuan (meeting room) yang dapat dimanfaatkan untuk kebutuhan operasional pelayanan haji, termasuk kemungkinan menjadi kantor sektor atau unit layanan Kementerian Haji di Tanah Suci. Kawasan ini juga dilengkapi pusat kebugaran serta ruang ibadah terpisah untuk jemaah laki-laki dan perempuan. Setiap ruang ibadah dapat menampung sekitar 200 jemaah, sehingga total kapasitas salat di satu tower mencapai 400 orang.

Untuk hunian jemaah, setiap lantai hotel memiliki sekitar 28 kamar yang dapat disesuaikan untuk kebutuhan haji. Ruang kamar dirancang fleksibel dan memungkinkan penempatan hingga empat tempat tidur dalam satu unit, sesuai standar akomodasi jemaah haji.

Dari sisi akses, kampung haji Indonesia berada tidak jauh dari Masjidil Haram. Saat ini jarak tempuh sekitar 15 menit berjalan kaki. Setelah proyek Jembatan Alhujun selesai pada akhir 2026, waktu tempuh menuju Masjidil Haram diperkirakan hanya sekitar tiga menit menggunakan kendaraan.

Andre menyebut, jika seluruh pembangunan rampung, kawasan kampung haji Indonesia dari hotel dan 13 tower baru ditargetkan mampu menampung sekitar 24 ribu jemaah. Pemerintah juga tengah menjajaki lokasi tambahan melalui proses bidding untuk memperluas kapasitas hingga puluhan ribu jemaah di masa mendatang.

“Ini dirancang sebagai kawasan hunian haji yang terintegrasi, agar jamaah Indonesia mendapatkan pelayanan, kenyamanan, dan perlindungan yang lebih baik selama berada di Makkah,” ujar politikus Partai Gerindra itu.